DAPATKAN INFO TERKINI DI BAWAH INI

Senin, 30 Mei 2011

Tanaman langka Kupa landak (sysgium cauliflora) atau biasa disebut dengan anggur Brazil akan ikut meramaikan arena pameran Flora dan Fauna Jakarta (FFJ) di lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (17/7) hingga 20 Agustus mendatang.

"Kupa landak salah satu andalan yang akan kami tawarkan di pameran nanti. Tanaman ini termasuk masih langka di Indonesia," kata Direktur PT. Trubus Mitra Swadaya, Sutrisno, salah satu peserta yang ikut ambil bagian pada pameran tersebut di Jakarta, Kamis.

Tanaman ini katanya, termasuk dalam kategori tanaman keras dan cocok untuk iklim Jakarta dan dataran rendah. Jika perawatan bagus dalam waktu enam tahun Kupa sudah bisa berbuah. "Umur enam tahun itu tingginya sekitar tiga meter. Diamater batangnya antara 15-20 centimeter. Sehingga selain sebagai pelindung dia juga bisa memproduksi buah," kata Sutrisno.

Perawatan tanaman yang juga disebut dengan anggur Brazil ini tidak terlalu repot. Tergantung dari wadah dimana tanaman tersebut ditanam. Jika dipot, setidaknya disiram dua kali sehari. Tetapi jika ditanam langsung di tanah tidak perlu disiram setiap hari. "Penggunaan pupuknya juga tergantung dari jenis pupuk. Jika menggunakan dekastar misalnya, cukup sekali enam bulan," katanya.

Sutrisno mengaku belum pernah mencicipi buah kupa landak tersebut. Namun menurut Udi, Kepala Pemasaran PT Trubus Mitra Swadaya, rasa kupa landak manis sama seperti anggur. Buahnya menempel di ranting dan batang.

Usia bibit yang dijual baru delapan bulan. Bibit itu dijual seharga Rp100 ribu per buah. Ciri tanaman bibit tanaman keras itu daunnya kecil-kecil nyaris menyerupai daun kelor dan banyak memiliki batang namun keras. "Kami sudah melakukan pembibitan sendiri. Untuk pameran kali ini stok kami cukup," kata Udi.

Selain Kupa Landak, Trubus yang sudah puluhan tahun menjajal usaha dibidang tanaman tersebut juga akan memamerkan mangga kombinasi dengan tiga jenis buah dalam satu batang. Tiga jenis mangga yang tumbuh dalam satu batang tersebut adalah mangga okong, gedong harum manis dan manalagi.

Tanaman yang direkayasa melalui pola sambungan dan sisip tersebut, membidik pehobi tanaman yang lahan halamannya sempit, sementara pemiliknya ingin varietas yang banyak.